Dan mensinkronisasikan program pelayanan bimbingan dan konseling dengan kegiatan pembelajaran akademik dan kegiatan ekstra kurikuler nonakademik , serta mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas sekolah. Pengembangan Potensi Akademis c.
Adapun bidang-bidang yang berkenaan dengan pengembangan keterampilan non akademis terdiri dari : a. Layanan pengembangan bidang seni budaya Muatan Lokal Manusia adalah yang suka keindahan baik yang didengar maupun yang dilihat dan manusia adalah pembuat seni budaya, dengan mengembangkan keterampilan potensi akademis bidang seni budaya, penataan kegiatan keterampilan seni budaya, informasi akses-akses bakat minat seni budaya serta merujuk pada pembimbing ekstra kurikuler bidang seni dan budaya sehingga siap untuk mengikuti perlombaan-perlombaan baik di sekolah, maupun perlombaan- perlombaan audisi.
Pengembangan keterampilan bidang olah raga Muatan Lokal Selain terampil peserta didik diharapkan menjadi generasi yang kuat fisik maupun mental dengan merujuk pada pembimbing ekstra kurikuler sesuai bakat minat, seperti : Volley, basket, karate, taekwondo, bulu tangkis dll, sehingga siap untuk menjadi wakil kelas saat porak pekan olah raga dan seni atau menjadi duta sekolah pada kegiatan lainnya diluar sekolah. Demikian pula bagi peserta didik yang memiliki bakat minat pada kegiatan berorganisasi dirujuk pada pembina OSIS untuk mengikuti kegiatan organisasi sekolah untuk pengembangan keterampilan berorganisasi agar kelak terampil berorganisasi di masyarakat lebih lanjut dapat menjadi anggota organisasi secara nasional baik organisasi kemasyarakatan maupun organisasi politik sebagai generasi penerus bangsa yang mampu mempertahan-kan eksistensi bangsa dan negara.
Strategi Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling Secara umum strategi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling BK didasarkan pada kebutuhan dan permasalahan yang secara aktual obyektif dan asumtif prediktif dirasakan dan dihadapi oleh siswa. Suharso : Aktual obyektif artinya kebutuhan dan permasalahan siswa yang diperoleh dari hasil aplikasi instrumentasi baik dengan test maupun non tes.
Sedangkan asumtif prediktif diperoleh dari hasil evaluasi program tahun yang lalu dan diperkirakan dibutuhkan oleh siswa untuk dimasukkan dalam program. Supriatna, X MS-1 23 M. Pelaksana kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling adalah Guru BK atau konselor sekolah b.
Beban tugas wajib konselor ekuivalen dengan beban tugas wajib pendidik lainnya di sekolah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dengan jumlah guru BK sebanyak 6 orang dengan 1 orang Koordinator BK dengan jumlah rombongan belajar 14 kelas. Dengan perincian kelas X. MIA ada 4 kelas, X. Kepala Sekolah Yaitu penanggung jawab pelaksanaan program pendidikan secara keseluruhan di sekolah termasuk pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
Dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan di sekolah kepada Kepala Dinas Pendidikan yang menjadi atasannya. Siswa Peserta didik yang berhak menerima pelayanan pembelajaran, pelatihan dan pelayanan bimbingan dan konseling. Pengawas Sekolah Merupakan unsur Kantor Dinas Pendidikan, adalah personil yang bertugas melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggraan, pelayanan bimbingan dan konseling sekolah.
Mekanisme Penanganan Peserta Didik Bermasalah Pada dasarnya pembinaan siswa dilaksanakan oleh seluruh unsur pendidikan di sekolah, di rumah orang tua , masyarakat dan pemerintah.
Tindakan tersebut diinformasikan kepada wali kelas yang bersangkutan untuk ditindak lanjuti. Masalah kasus ringan Yang termasuk ke dalam kategori masalah ringan , yaitu: membolos, malas, kesulitan belajar pada bidang study tertentu, bertengkar, berpacaran, mencuri barang kelas ringan. Kasus ringan ini dibimbing oleh wali kelas dan guru dengan berkonsultasi kepada guru pembimbing atau konselor sekolah. Masalah kasus sedang. Yang termasuk ke dalam kategori masalah sedang, yaitu : gangguan emosional, berpacaran dengan dengan melakukan perbuatan menyimpang, berkelahi, kesulitan belajar karena masalah keluarga, mencoba minum-minuman keras, mencuri kelas sedang, melakukan gangguan social dan asusila yang masih dapat diperbaiki.
Kasus berat ini bisa dilakukan referral alih tangan kasus , kepada psikolog, psikiater, dokter, polisi, atau ahli hukum yang saebelumnya terlebih dahulu dilakukan konferensi kasus.
Di setiap sekolah sangat mungkin ditemukan siswa yang bermasalah, dengan maenunjukan berbagai gejala penyimpagan perilaku yang rentangnya dari kategori masalah ringan sampai masalah yang berat. Upaya untuk menangani siswa yang bermasalah, khususnya yang terkait dengan pelanggaran disiplin dan tata tertib sekolah dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu: 1 pendekatan disiplin dan 2 pendekatan bimbingan konseling.
Namun demikian, SMAN CMBBS bukan merupakan lembaga pengobatan atau rehabilitasi sehingga penanganan siswa yang mengalami gangguan psikologis yang termasuk siswa abnormal. Siswa yang membutuhkan perawatan khusus dalam hal kesehatan atau siswa dengan kecenderungan mengarah pada kriminalitas dialih kasuskan kepada pihak yang secara khusus menangani masalah tersebut. Perlu diingat, bahwa pengalihan kasus bukan berarti pihak sekolah berkeinginan untuk memindahkan tanggung jawab.
Oleh karena itu, untuk membentuk siswa SMAN CMBBS agar sesuai dengan visi dan misi sekolah, selain menggunakan pendekatan pertama juga dengan menggunakan pendekatan bimbingan dan konseling.
Oleh karena itu kedua pendekatan tersebut seyogyanya dapat berjalan sinergis dan saling melengkapi G. Sarana, Prasarana dan Pembiayaan 1. Sarana dan Prasarana yang diperlukan antara lain: a.
Seperti ; bimbingan belajar, informasi lanjutan studi, informasi lowongan kerja dan sebagainya. Prasarana penunjang layanan bimbingan, antara lain: 1 Ruangan kerja konselor dengan ukuran : 5 x 8 meter 2 Ruang konseling ukuran 5 x 3 meter 3 Satu stel kursi tamu 4 Satu buah lemari 5 Satu buah rak loker-data 6 Tiga buah meja kursi guru 7 Enam buah kursi siswa 8 Papan data, Program dan Papan Pengumuman, whiteboard 9 Jam dinding, Kipas Angin dan Timbangan badan 10 Satu set komputer 11 Perlengkapan lain yang tidak disebutkan satu persatu c.
Keseluruhan dana tersebut dibebankan kepada sekolah melalui dana Pemerintah Kota Cilegon yang jumlahnya disesuaikan dengan keperluan yang dibutuhkan. Evaluasi Dalam keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling penilaian atau evaluasi diperlukan untuk memperoleh umpan baik terhadap keefektifan layanan bimbingan yang telah dilaksanakan.
Dengan informasi dapat diketahui sampai sejauh mana derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan informasi dapat ditetapkan langkah tindak lanjut untuk memperbaiki dan mengembangkan program selanjutnya. Ada tiga macam kegiatan penilaian program bimbingan konseling yaitu 1. Penilaian Program Setelah pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dievaluasi, ternyata hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan dalam program, maka dianalisa atau dicari penyebab ketidakberhasilan layanan atau kegiatan Bimbingan dan Konseling tersebut, dengan melihat hasil penilaian program, apakah terdapat ketidaksesuaian dengan yang dibutuhkan atau apakah prosesnya atau pelaksanaannya tidak sesuai dengan waktu, suasana, tempat dan lingkungan.
Penilaian Proses Yang dimaksud dengan penilaian proses adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektifan layanan bimbingan konseling dilihat dari prosesnya. Layanan bimbingan dan konseling perlu dinilai untuk mengetahui efektifitas layanan dan dampak positif yang diperoleh siswa.
Penilaian proses juga perlu dilaksanakan yang hasilnya dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas proses layanan tersebut. Penilaian Hasil Penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan layanan konseling dilihat dari hasilnya. Penilaian hasil layanan meliputi tiga jenis, yaitu penilaian segera, penilaian jangka pendek, dan penilaian jangka panjang yang masing-masing dapat dilaksanakan melalui format lisan dan tertulis.
Misalnya fokus penilaian segera hasil layanan adalah diperolehnya pemahaman baru, berkembangnya perasaan positif dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan demi terentasnya masalah. Adapun aspek-aspek yang dievaluasi adalah sebagai berikut: 1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan 2. Hambatan-hambatan yang dijumpai 4. Dampak bimbingan konseling terhadap kegiatan belajar mengajar 5. Respon siswa, personil sekolah, orang tua dan masyarakat terhadap layanan bimbingan konseling.
Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan konseling, pencapaian tugas-tugas perkembangan dan hasil belajar. Keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan maupun pada kehidupan di masyarakat. Di tingkat sekolah, evaluai dilakukan oleh Kepala Sekolah dibantu Guru senior. Penilai di Tingkat kota dilakukan oleh : Pengawas BK atau pejabat yang berwenang yang ditunjuk Dinas pendidikan. Konsultasi 3.
Pengembangan jejaring 2. Kegiatan manajemen 3. Pengembangan staf 4. Kolaborasi 5. Pengembangan profesi konselor a. In-service training b. Pendidikan lanjut 6. Evaluasi Proses 2. Smp i purnama semester : Contoh program bk yang runtut dan realistis dimulai dari asesmen program tahunan program semesteran rpl bk jual program bimbingan dan konseling untuk.
Sman 11 makassar tahun : Program Tahunan Bk Kelas 7 from imgvf. Smp i purnama semester : 18 rows program semester bk smp contoh program semester. Contoh program bulanan pelayanan konseling contoh program bk. Need an account? Click here to sign up. Download Free PDF. Khoirul hanapi. A short summary of this paper. Tanggal Dalam buku Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Bab V disebutkan bahwa seluruh pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah harus ada evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut.
Buku ini merupakan rangkaian dari hasil evaluasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang disusun sebagai laporan selama satu tahun pelaksanaan. Selanjutnya hasil laporan ini akan dijadikan acuan tindak lanjut demi perbaikan layanan dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada Kepsek M. Kami berharap buku laporan pelaksanaan program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dari teman-teman guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling yang akan datang. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan mohon maaf, apabila dalam laporan ini banyak sekali kekurangannya. Latar Belakang …… Tujuan Pelaporan ………………………………………………………………………………….. Analisis Pencapaian Keberhasilan Bimbingan Klasikal …………………………………. Analisis Pencapaian Keberhasilan Konseling Individu ……….
0コメント